Sedekah Waduk Cacaban, Kabupaten Tegal merupakan event tahunan yang patut dilestarikan, selain sebagai wujud rasa syukur warga sekitar kepada Tuhan Yang Maha Esa, event iji juga sanggup menyita perhatian banyak orang. Waduk cacaban yang biasanya ramai pada hari Minggu, kini, kemarin (11/12), Waduk Cacaban menjadi lebih ramai dengan adanya Sedekah Waduk Cacaban tersebut. Acara yang dijadwalkan mulai pukul 09:00 pagi ini baru dimulai pada pukul 11:00.
Rangkaian acara Sedekah Waduk Cacaban di tahun ini dimulai dengan pembacaan do’a-do’a dan sambutan yang dilaksanakan di panggung utama. Kemudian seluruh peserta baik Ki Enthus Susmono, kepala dinas, pegawai pemerintahan, dan warga turun ke lokasi waduk. Selain peserta, di bawa juga kepala kerbau yang sudah dihias sedemikian rupa.
Seluruh peserta menaiki kapal yang kemudian akan dibawa berputar-putar waduk hingga sekitar 20 menitan. Kemudian semua kapal berkumpul di tengah sembari do’a bersama. Lalu Ki Enthus, Camat, dan Lurah bersama-sama menenggelamkan kepala kerbau, hasil bumi, dan tumpengan. Dengan dilarungkannya kepala kerbau dan beberapa hasil bumi tersebut menandakan selesainya event budaya tersebut.
Ada yang cukup menarik yang dilontarkan oleh Ki Enthus Susmono selaku Bupati Tegal, “bisane endhas kebo dibuang ning Waduk Cacaban? JAwab bae nggo makani iwak”. Sontak saja para peserta ikut tertawa mendengar kalimat tersebut. Karena memang kebanyakan orang menilai bahwa acara semacam ini kental dengan syirik, padahal jika kita telisik lebih jauh, ada banyak nilai sosial dan budaya di sana. Sebut saja Tarian Endel, kesenian daerah, kebersamaan, dan lain sebagainya.
Semoga dengan adanya event ini, Waduk Cacaban menjadi ramai kembali didatangi oleh para wisatawan. Karena Waduk Cacaban saat ini hanya ramai pada hari libur. Namun sekarang ini, banyak revitalisasi kawasan Waduk cacaban, seperti penanaman pohon dan perbaikan sarana dan prasarana.
[…] setiap bulan Suro, penganggalan Jawa ini. Tak hanya sekali ini saja, sambutan beliau di acara sedekah bumi tahun kemarin pun hampir […]